Latest News

Sunday, 22 September 2019

MAKNA PERNYATAAN "AKU DAN BAPA ADALAH SATU" DALAM YOHANES 10:30


Saat Yesus menjelaskan misi-Nya sebagai Mesias dan Anak Tuhan, beliau mendapatkan reaksi yang keras dari orang-orang Yahudi yang kemudian melemparinya dengan batu (Yoh 10:33). Pelemparan itu dipicu oleh perkataan Yesus, �Aku dan Bapa adalah satu� (Yoh 10:30). 

Apakah makna pernyataan Yesus tersebut? Apakah Yesus hendak mengatakan diri-Nya tiada lain adalah Sang Bapa Surgawi yaitu YHWH? Bukan! Kita akan menganalisis secara singkat. Dalam teks Yunani dituliskan, e?? ?a? ? pat?? e? es�e? - (Ego kai ho Pater en esmen - Wetscot and Hort Greek Bible). Sementara dalam terjemahan bahasa Ibrani dituliskan, ??? ???? ??? ????? (Ani we ha Av ekhad anakhnu - Hebrew Bible: TaNaKh & Brit Chadasha with nikud). 

Kata Yunani esmendan kata Ibrani ekhad memiliki makna ganda, baik yang bersifat unitas (kesatuan) maupun numerik (bilangan atau satu-satunya). Kata ekhad yang bermakna kesatuan (unity, composite) muncul dalam beberapa ayat dan istilah sbb: �Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging� (basyar ekhad� Kej 2:24). 

Bandingkan beberapa ungkapan lainnya dimana kata ekhad muncul al,, �satu bangsa� (am ekhad � Kej 11:6), �satu hati� (lev ekhad � Yer 32:39), �bersama� (kol haqahal ke ekhad � Ezr 2:64), �menjadi satu dalam tanganmu� (la akhadim beyadeka � Yekhz 37:17). 

Sementara kata ekhadyang bermakna satu atau tunggal (singular) atau satu-satunya (only) muncul dalam beberapa ayat dan istilah sbb: �Jawab raja Israel kepada Yosafat: �Masih ada seorang lagi (ish ekhad) yang dengan perantaraannya dapat diminta petunjuk Yahweh�(1 Raj 22:8). 

Bandingkan beberapa ungkapan lainnya dimana kata ekhadmuncul al �satu gerbang� (sa�ar ekhad� Yekhz 48:31), �Abraham seorang diri� (ekhad hayah Avraham � Yekh 33:24), �salah seorang pemimpin malaikat� (akhad hasharim � Dan 10:13). 

Berdasarkan analisis teks bahasa Yunani dan khususnya Ibrani pada kata ekhad, maka pernyataan Yesus yang diterjemahkan dalam bahasa Ibrani,�Ani we ha Av ekhad anakhnu� bukan bermakna Yesus adalah YHWH dan YHWH adalah Yesus

Sebaliknya, Yesus satu kesatuan dengan YHWH Bapa-Nya. Satu kesatuan yang bagaimana? Satu kesatuan hakikat karena Yesus adalah Sang Firman yang menjadi manusia dan Sang Firman sehakikat dengan Tuhan YHWH. Yesus satu kesatuan kehendak dengan Bapa-Nya. Itulah sebabnya Yesus hanya melakukan apa yang diperintahkan Bapa-Nya (Yoh 8:28-29).

MAKNA PERKATAAN YESUS, "KAMU ADALAH TUHAN" DALAM YOHANES 10:34


Saat Yesus dikelilingi orang banyak yang penasaran apakah diri-Nya adalah Mesias yang dinanti-nantikan atau bukan (Yoh 10:24), Yesus memberikan analogi Gembala dan Domba untuk memberikan penegasan bahwa hanya mereka yang terhubung seperti domba pada gembalanya akan mengerti apakah diri-Nya Mesias atau bukan. 

Selanjut-Nya Yesus menegaskan kesatuan diri-Nya dengan Sang Bapa sebagai yang mengutus diri-Nya (Yoh 10:30). Pernyataan-pernyataan tersebut dianggap provokatif dan hujatan sehingga mereka melempari Yesus (Yoh 10:31). 

Saat dilempari, Yesus berkata, �Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang Kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku?" (Yoh 10:32). Orang-orang Yahudi yang marah menjawab, Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Tuhan dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Tuhan" (Yoh 10:33). 

Di saat itulah Yesus mengutipMazmur 82:6 dengan mengatakan, �Tidakkah ada tertulis dalam kitab Taurat kamu: Aku telah berfirman: Kamu adalah (tuhan)?� (Yoh 10:34). Dengan mengutipMazmur 82:6 ini Yesus bukan bermaksud menjelaskan pada orang-orang yang melempari bahwa diri-Nya adalah Bapa dan Tuhan Pencipta melainkan membangun jembatan pemahaman bahwa jika para nabi saja bisa dianggap seolah-olah sebagai Elohim (Tuhan), �...masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Tuhan! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Tuhan?� (Yoh 10:35-36). Bandingkan dengan kasus Musa yang dipersonifikasikan sebagai Elohim (Tuhan) dan Harun sebagai nabi dalam konteks perutusan kepada Firaun (Kel 7:1). 

Dalam kasus pelemparan batu orang-orang Yahudi kepada Yesus, bukan dikarenakan diri-Nya mengklaim diri-Nyasebagai Elohim/Theos (Tuhan). Tidak pula dituding dikarenakan telah mengklaim diri-Nya adalah Sang Bapa. 

Yesus dilempari dikarenakanucapannya dianggap provokatif dan avodah zarah alias syirk karena menyetarakan diri-Nya dengan Tuhan karena berani menyebut diri-Nya berkuasa memberikan kehidupan kekal (Yoh 10:28), satu kesatuan dengan Tuhan (Yoh 10:30) serta menyebut sebagai Anak Tuhan(Yoh 10:33). 

Pengutipan Mazmur 8:2 oleh Yesus hanyalah argumen dan penegasan kedudukann-Nya sebagai Anak Tuhan.

APAKAH YESUS "BAPA YANG KEKAL" (AVI AD) DALAM YESAYA 9:5


Saat umat Kristen menegaskan posisi Kristologis mengenai Keilahian dan Kemanusiaan Yesus, beberapa ayat yang begitu familiar dikutip salah satunya adalah Yesaya 9:5 yang berbunyi, �Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib (??? ???? - Pele Yoets), Tuhan yang Perkasa (?? ???? - Gibor), Bapa yang Kekal (????? - AviAd), Raja Damai� (????????? - Shar Shalom). 

Berangkat dari teks ini kemudian dibuat sebuah generalisasi doktrinal bahwa Yesus adalah Tuhan (El/Elohim) dan Bapa Yang Kekal (Avi Ad). Generalisasi ini mengabaikan dua hal penting. Pertama,mengabaikan frasa, �dan namanya disebutkan orang�. Arti pernyataan ini bahwa orang lainlah yang memberikan julukan kepada tokoh yang dinubuatkan dalam Yesaya 9:5. Mengapa mereka memberikan julukan beragam tersebut? Karena orang-orang kelak akan melihat perbuatan ajaib Tuhan melalui kehadiran tokoh yang dinubuatkan tersebut. Tokoh nubuatan tersebut kelak akan �menghadirkan� kasih dan kuasa Tuhan di tengah-tengah manusia dan umat Tuhan. Tokoh nubuatan ini tidak menamai dirinya kelak sebagai Penasihat Ajaib (Pele Yoets), Tuhan yang Perkasa (El Gibor), Bapa yang Kekal (Avi Ad), Raja Damai� (Shar Shalom). 

Kedua, mengabaikan fakta dan data dalam keseluruhan Kitab Perjanjian Baru di mana Yesus tidak pernah menyebut diri-Nya Penasihat Ajaib (Pele Yoets), Tuhan yang Perkasa (El Gibor), Bapa yang Kekal (Avi Ad), Raja Damai� (Shar Shalom). Bahkan para rasul Yeshua tidak ada satupun yang menyebutkan dan melekatkan julukan itu pada-Nya. Sebaliknya Yesus selalu menegaskan diri-Nya adalah Mesias dan Anak Tuhan (Mat 16:17), Guru dan Tuan (Yoh 13:13), Anak Manusia (Yoh 1:51) dll. Demikian pula para rasul-Nya kerap menyebut dengan Kurios (Tuan/Tuan Yang Ilahi, Rm 9:10, 1 Kor 12:3) dan Logou tes Zoes (Firman Hidup, 1 Yoh 1:1). 

Jika demikian, lantas apa makna Yesaya 9:5 bagi Yeshua jika beliau bukan Bapa Yang Kekal ataupun Tuhan Yang Perkasa? Ayat ini hendak menegaskan sifat Keilahian Yesus sebagai Sang Firman yang menjadi manusia (Yoh 1:14). 

Manusia Ilahi bernama Yesus berkuasa menyembuhkan, mengusir kuasa kegelapan, mengampuni dosa. Kehadiran Yesus adalah simbolisasi kehadiran Tuhan YHWH Sang Bapa, sebagaimana sebutan Immanuel, sekalipun Yesus tidak pernah dijuluki Immanuel, namun perbuatan ajaib-Nya menjadi penanda kehadiran Tuhan di tengah manusia (Luk 7:16).

MAKNA KALIMAT "BARANGSIAPA TELAH MELIHAT AKU TELAH MELIHAT BAPA"


Dalam sebuah percakapan antara Thomas dengan Yesus dikatakan, �Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia�.Kata Filipus kepada-Nya: �Tuan tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami�. Kata Yesus kepadanya: �Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami�. (Yoh 14:7-9)


Apa makna pernyataan di atas? Apakah Yesus hendak mengatakan bahwa diri-Nya adalah Sang Bapa sendiri? Dengan kata lain apakah Yesus hendak mengatakan secara tidak langsung bapa beliau adalah YHWH sendiri yang mengambil rupa manusia? Percakapan ini kerap disalahpahami sebagai pernyataan eksplisit Yeshua bahwa diri-Nya adalah YHWH yang menjadi manusia. Benarkah? 

Percakapan antara Thomas dan Yesus ini seharusnya dipahami secara utuh dengan membaca dan mempertimbangkan terlebih dahulu ayat-ayat lain dalam Kitab Injil  yang menyatakan bahwa Yesus adalah Anak Tuhan (Luk 1:35, Mat 16:15-17, Mat 8:28-29, Mat 27:54). 

Bahkan Sang Bapa sendiri telah mengatakan dari sorga saat pembaptisan Yesus di sungai Yordan, �Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan� (Mat 3:17). Bagaimana mungkin Sang Anak adalah sekaligus Sang Bapa atau Sang Bapa adalah Sang Anak jika Sang Bapa sendiri telah menegaskan Yeshua sebagai Anak-Nya? 

Oleh karenanya di bawah terang pemahaman ayat-ayat lain yang menegaskan status Yesus sebagai Anak Tuhan, maka pernyataan Yesus, �Barangsiapa telah melihat Aku telah melihat Bapa� (Yoh 14:9) harus dipahami dalam artian bahwa Yesus menyatakan Bapa yang tidak nampak atau Bapa yang Roh tersebut sebagaimana dikatakan dalam Yohanes 1:18 sbb: �Tidak seorang pun yang pernah melihat Tuhan tetapi Anak Tunggal Tuhan, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya�. 

Yesus  menegaskan kembali dalam Yohanes 14:10 sbb, �Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya�. 

Mengapa Yesus masih menggunakan kalimat �Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku�jika Dia adalah Bapa itu sendiri? Frasa, �di dalam� artinya sebuah relasi timbal balik. Relasi ontologis alias relasi dalam kesehakikatan Anak dan Bapa yaitu Tuhan YHWH dan Firman-Nya yang menjadi manusia

MAKNA UNGKAPAN "AKULAH DIA"


Dalam sebuah percakapan dengan beberapa orang Farisi yang tersandung dengan pernyataan Yesus saat beliau bersabda, �Akulah Terang Dunia� (Yoh 8:12), beliau memberikan penegasan sbb,  �Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu�. 

Kalimatyang diterjemahkan �Akulah Dia� dalam ayat tersebut dipergunakan bahasa Yunani Ego eimi. Persoalannya, apakah kata ??? e?�? (Ego eimi) dalam ayat ini menunjuk pada Bapa atau menunjuk pada pengertian lain? Bentuk kalimat Ego eimi yang diucapkan oleh Yesus dalam teks Injil berbahasa Yunani, dapat menunjuk dan menegaskan sifat keilahian-Nya namun disatu sisi istilah ini dapat menunjuk pada ungkapan penegasan saat seseorang berbicara. Contoh: �Jawab malaikat itu kepadanya: "Akulah Gabriel yang melayani Tuhan dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu� (Luk 1:19). Frasa "Akulah Gabriel� dalam teks Yunani dipergunakan bentuk �Ego eimi Gabriel�

Tidak ada yang istimewa dalam penggunaan kalimat Ego eimi pada ayat ini. Demikian pula saat Yesus menenangkan murid-murid-Nya, "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" (Mat 14:27). Kalimat �Aku ini� dalam teks Yunani dipergunakan bentuk Ego eimi

Demikian pula saat Yesus menegaskan diri-Nya pada Paul di Damsyik sebagaimana dilaporkan Kisah Rasul 9:5 sbb: �Jawab Saulus: "Siapakah Engkau, (Tuan)?" Kata-Nya: "Akulah Yesus yang kauaniaya itu�. Kalimat, �Akulah Yesus� dalam ayat tersebut dipergunakan bentuk �Ego eimi Iesous�. 

Sekali lagi, tidak ada yang istimewa dengan penggunaan kalimat tersebut selain bentuk penegasan dan idiom Yunani yang khas. Jika membuat kesimpulan Yeshua adalah Sang Bapa berdasarkan penggunaan Ego eimi, mengapa malaikat (Luk 1:19) yang menggunakan bentuk Ego eimi tidak disebut sebagai Bapa? 

Jika demikian apa yang dimaksudkan dengan �Akulah Dia� oleh Yesus? Apakah Dia berbicara mengenai diri-Nya adalah Sang Bapa? Yesus memang sedang membicarakan Sang Bapa yang tidak dipahami orang-orang Farisi (Yoh 8:27). Sang Bapa yang telah mengutus Sang Anak (Yoh 8:18,29), itulah inti pesan Yesus. Lebih ekspisit Yesus bersabda, �Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia,...� (Yoh 8:28).

Dari analisis teks dan konteks percakapan dan pernyataan Yesus mengenai "Akulah Dia" yang dimaksudkan bahwa diri-Nya selaku Sang Anak sekaligus adalah Sang Bapa. Sebaliknya, Kalimat "Akulah Dia" yang dimaksudkan adalah diri Yesus sebagai "Anak yang diutus Sang Bapa" dan "Anak Manusia".

Saturday, 21 September 2019

SIAPA YANG MENJADI MANUSIA? TUHAN ATAU FIRMAN-NYA?


Saat Natal tiba, salah satu lagu yang kerap dinyanyikan untuk merayakan kembali peristiwa Kristologis adalah Hai Mari Berhimpun (Kidung Jemaat 109). Dalam salah satu baitnya berbunyi demikian (kata "Allah" saya ganti menjadi "Tuhan"):


�Terang yang Ilahi, (Tuhan) yang sejati. 
Telah turun menjadi manusia. 
(Tuhan) sendiri dalam rupa insan! 
Sembah dan puji Dia, sembah dan puji Dia, 
sembah dan puji Dia, Tuhanmu�. 

Ya, gereja arus utama di Indonesia yang menggunakan sebutan Allah � baik dalam terjemahan Kitab Suci maupun kidung pujian � memahami Yesus adalah Allah yang menjadi manusia. Demikian pula saat beberapa gereja di Indonesia yang telah mendapatkan pengetahuan mengenai nama YHWH (Yahweh) dan tidak lagi menggunakan nama Allah, pemahaman ini berganti menjadi Yesus adalah YHWH yang menjadi manusia. 

Tanpa bermaksud menyalahkan keimanan dan kesalehan setiap orang yang mengasihi Yesus Sang Mesias, namun pemahaman ini tidak selaras dengan kesaksian Yohanes 1:14 yang berkata, ?a? ? ????? s??? ????et?, ?a? ?s????se? ?? ?�?? (Kai ho Logos sarx egeneto kai eskenosen en hemin - Dan Firman itu telah menjadi manusia dan berdiam di antara kita).  Argumen yang kerap dibangun adalah, �Bukankah Sang Firman itu adalah Allah?� Atau, �Bukankah Sang Firman itu Tuhan (Elohim/Theos)?� (Yoh 1:1). 

Argumen ini benar tapi tidak lengkap atau utuh. Sekalipun Sang Firman adalah Tuhan namun dikatakan pula pada kalimat sebelumnya bahwa, �Firman itu bersama-sama dengan Tuhan�. Kalimat ini mengindikasikan bahwa Sang Firman itu dapat dibedakan sekalipun tidak dapat dipisahkan dengan Tuhan YHWH. 

Frasa, ?a? ?e?? ?? ? ????? (kai Theos en ho Logos - Firman itu adalah Tuhan) jangan dilepaskan dari frasa sebelumnya, ?a? ? ????? ?? p??? t?? ?e?? (kai ho Logos en pros ton Theon - Firman itu bersama-sama dengan Tuhan). Makna, �Firman adalah Tuhan� artinya bahwa Sang Firman itu setara, sehakikat, sederajat dengan Tuhan. Sebagaimana Tuhan ada dan kekal, demikianlah Firman-Nya ada dan kekal bersama-Nya. 

Namun mengatakan bahwa yang menjadi manusia adalah Tuhan (Elohim/Theos/God) adalah sebuah lompatan yang mengabaikan konteks ayat. Yang menjadi manusia bernama Yesus adalah, �Sang Firman yang bersama-sama dengan Tuhan�. Itulah sebabnya Sang Firman yang menjadi manusia disebut Anak Tuhan karena Dia menyingkapkan Tuhan yang tidak terlihat dan disebut Bapa itu, dalam perkataan dan perbuatan Sang Anak (Yoh 1:18). 

Salah satu penggalan dalam Kidung Jemat 136 dengan judul Sebelum Semua Jadi menegaskan kebenaran ini:

Bait 1


�Sebelum semua jadi ada Firman Mulia; 
Dia Alfa dan Omega, citra (Tuhan) BapaNya. 
Dia itu Yang Pertama, pun Yang Akhir. 
Dialah selamanya dan abadi� 

Bait 3

Ia ambil rupa insan, rupa Adam yang fana; 
menderita sampai mati menebus manusia; 
agar kita tak binasa, tapi hidup olehNya; 
selamanya dan abadi� 

AGUNGLAH RAHASIA IBADAH KITA: DIA YANG MENJADI MANUSIA


Ada sebuah lagu dalam Kidung Jemaat yang kurang familiar dinyanyikan dan tidak ada yang menyanyikan dalam bahasa Indonesia di channel You Tube selain alunan instrumen piano. Lagu ini berjudul, Sebelum Semua Jadi(Kidung Jemaat 136). Berikut penggalan baitnya:

Bait 1

�Sebelum semua jadi ada Firman Mulia; 
Dia Alfa dan Omega, citra (Tuhan) BapaNya. 
Dia itu Yang Pertama, pun Yang Akhir. 
Dialah selamanya dan abadi� 

Bait 3

Ia ambil rupa insan, rupa Adam yang fana; 
menderita sampai mati menebus manusia; 
agar kita tak binasa, tapi hidup olehNya; 
selamanya dan abadi� 

Lagu ini berasal lagu berjudul Of the Father�s Love Begotten sebuah nyanyian tertua yang dinyanyikan banyak sidang jemaat segala abad. Lagu ini dihubungkan dengan sebuah nama yaitu Aurelius Prudentius Clemens (348-413 Ms), seorang penyair dan pengacara sukses Spanyol yang kemudian menjadi hakim. 

Hymnologist Albert Bailey, yang menyebut Prudentius sebagai, �penulis Kristen paling awal yang adalah seorang penyair sejati� menyatakan bahwa ini adalah �himne perlawanan� (fighting himn). Selama Abad ke-4 Ms lagu ini menjadi teologi ortodoks, berjuang untuk hidupnya melawan serangan para bidat. 

Salah satu ajaran sesat yang paling menonjol disebarkan oleh Arius (sekitar 250-336 Ms), yang posisinya paling kontroversial � dan yang relevan dengan nyanyian rohani kita � adalah bahwa Tuhan Sang Bapa dan Putra tidak hidup berdampingan sepanjang kekekalan. Bidat ini menyatakan bahwa sebelum inkarnasinya, Yesus diciptakan oleh Tuhan dan oleh karena itu Yesus tidak ada sepanjang masa. Yesus adalah makhluk ciptaan meskipun ilahi, tidak setara dengan Bapa. 

Lagu ini meringkaskan apa yang tertulis dalam beberapa teks Kitab Injil al., Yohanes 1:14, 1 Yohanes 1:1 dan 1 Timotius 3:16, Wahyu 19:13. Rasul Paul menyebutnya dengan t?? e?se�e?a? �?st????? (tes eusebeias musterion) alias "rahasia ibadah" yaitu: 

�Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: �Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Tuhan; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan�. 

Siapakah �Dia� yang menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia? Sang Firman yang menjadi manusia (Yoh 1:14) dan disebut Anak Tuhan (Yoh 1:18) bernama Yesus (Mat 1:21). Dialah yang dikatakan, �...telah mengosongkan diri-Nya sendiri dan mengambil rupa seorang hamba dan menjadi sama dengan manusia� (Fil 2:7).

Thursday, 12 September 2019

TIDAK MEMINTA KEPUTUSAN TUHAN


Setelah kehancuran Yerikho dan Ai, orang Hewi di Gibeon mengirimkan utusan untuk menipu Yosua dan orang Israel agar membuat perjanjian damai dengan mereka yang berpura-pura datang dari negara jauh. 

Tuhan telah  memerintahkan bangsa Israel untuk memunahkan semua penduduk Kanaan. Suatu hari orang Gibeon mengakali orang Israel. Mereka mengambil karung yang buruk-buruk untuk dimuat di atas keledai mereka, kirbat anggur yang buruk, dan kasut yang buruk dan ditambal kembali sehingga disangka mereka dari negara yang jauh. Hal itu mereka lakukan agar mereka tidak dimusnahkan bangsa Israel. 

Tiga hari setelah orang Israel mengikat perjanjian dengan mereka, barulah diketahui mereka berasal dari negara yang dekat. Tapi sudah terlambat. Yosua akhirnya sadar kalau ditipu, tetapi tetap memegang perjanjian itu sehingga penduduk Gibeon tidak dibunuh, melainkan dijadikan budak untuk memotong kayu dan mengambil air (Yos 9:3-27). 

Dalam 2 Samuel 21:2 dikatakan Saul bermaksud membasmi orang Gibeon demi semangatnya kepada orang Israel dan Yehuda, meskipun tidak tuntas. Di kemudian hari, setelah Daud menjadi raja menggantikan Saul, Israel mengalami bencana kekeringan yang diyakini akibat perbuatan Saul tersebut. Untuk menghentikan tulah itu Daud menyerahkan Armoni dan Mefiboset, dua putra Saul dari gundiknya, serta lima putra Merab, putri Saul, kepada orang Gibeon, yang menggantung mati mereka. 

Gibeon termasuk ke dalam wilayah suku Benyamin dan diberikan juga sebagai salah satu kota suku Lewi. Di dekat kota ini Tuhan membuat matahari berhenti ketika bangsa Israel berperang melawan orang Amori. Apa yang menyebabkan orang Israel khususnya Yosua tertipu? �Lalu orang-orang Israel mengambil bekal orang-orang itu, tetapi tidak meminta keputusan YHWH�(Yos 9:14). 

Dalam hidup, kita kerap diperhadapkan pada pengambilan keputusan. Terkadang, kita membutuhkan banyak referensi berupa nasihat dan pertimbangan sebelum mengambil keputusan. Bahkan seorang kepala negarapun sebelum mengambil keputusan selalu membutuhkan berbagai masukan dari berbagai pihak terkait. 

Sebagai orang beriman dan bertuhan, selayaknya keputusan yang kita ambil (mengenai jodoh, pekerjaan, persoalan, dll) kita konsultasikan pada Tuhan YHWH di dalam Yesus Sang Juruslamat melalui sebuah doa yang intens hingga kita mendapatkan petunjuk dan isyarat yang mendatangkan damai sejahtera.