Beberapa waktu cukup ramai di media sosial berbagai tanggapan terhadap kotbah viral seorang pendeta yang menjelaskan bahwa Yesus bukan Theos. Beramai-ramai orang memberikan tanggapan teologis maupun hujatan penuh emosional. Jauh sebelum ada perdebatan demikian, saya telah menuliskan artikel di tahun 2013 dengan judul, �Haruskah Gelar Kurios (Adon) Bagi Yesus Diterjemahkan Tuhan?� (https://pijarpemikiran.blogspot.com/2014/04/haruskah-gelar-kurios-adon-bagi-yesus.html).
Theos, adalah kata Yunani untuk menerjemahkan kata Elohim dalam TaNaKh atau Kitab Perjanjian Lama. Baik Elohim maupun Theos diterjemahkan dalam bahasa Inggris God. Lembaga Alkitab Indonesia menerjemahkan menjadi Allah. Saya, lebih memilih menerjemahkannya dengan Tuhan.
Terlepas dari perdebatan tersebut, mari kita simak dengan seksama 1 Korintus 8:5-6 yang menyatakan demikian, �Sebab sungguhpun ada apa yang disebut "tuhan (theos)", baik di sorga, maupun di bumi--dan memang benar ada banyak "tuhan (theos)" dan banyak "tuhan (theos)" yang demikian--namun bagi kita hanya ada satu Tuhan (Theos) saja, yaitu Bapa (patros), yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuan (Kurios) saja, yaitu Yesus Sang Mesias (Iesous Christos), yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup�.
Teks ini bukan hanya menegaskan sebuah pengakuan adanya banyak sistem kepercayaan dengan tuhannya masing-masing dan menekankan posisi Kristiani terhadap Tuhan yang benar dan diyakininya. Namun teks ini menyediakan data dan bukti bahwa bahwa sapaan Theos hanya ditujukan pada Sang Bapa (yang dalam TaNaKh disebut YHWH atau Yahweh). Sementara Kuriosditujukkan pada Yesus.
Jika kita membaca secara konsisten Kitab Perjanjian Baru, maka kata Theos selalu menjadi sapaan yang ditujukan pada Tuhan Sang Pencipta dan Bapa Surgawi (Yoh 14:1, Ef 1:2 dll) sementara Kurios selalu menjadi sapaan baik bagi Sang Bapa (saat mengutip TaNaKh atau PL, Mark 12:30) maupun bagi Yesus, sang Putra (Yoh 13:13, Kis 16:31, Rm 10:9, Fil 2:11, 1 Kor 12:3, Why 19:16).
Sejumlah teks dalam Kitab Perjanjian Baru yang menisbatkan kata Theos bagi Yesus, namun dalam susunan kalimat yang masih diperdebatkan, kerap menjadi dalil bukti bahwa Yesus adalah Theos dan mengabaikan ratusan ayat yang menisbatkan gelar Kurios (Adon) bagi Yesus. Contoh kasus adalah saat perjummpaan Thomas yang membuktikan tangan Yesus berlubang paku kemudian takjub dan berseru "Theos mou kai Kurios mou" (Yoh 20:28) atau dalam bahasa Ibrani "Elohai we Adoni". Jika hampir keseluruhan ayat menisbatkan kata Theos bagi Sang Bapa yaitu YHWH dan Kurios bagi Yesus (juga YHWH), maka seharusnya seruan Thomas dimaknai sebuah ungkapan ketakjuban dan pujian bagi perbuatan ajaib Theos atau Elohim yaitu YHWH Sang Bapa dan Kurios atau Adon yaitu Yesus Sang Putra (Silahkan membaca artikel, "Memahami Pernyataan Thomas: 'Theos mou kai Kurios mou" - http://artikel135.blogspot.com.blogspot.com/2018/05/memahami-makna-pernyataan-thomas-kurios.html)
Sekalipun hakikat Yesus adalah Firman Tuhan (Logos) yang setara dengan Tuhan (Theos) sebagaimana kesaksian Yohanes 1:1, namun Sang Firman yang menjadi manusia (Yoh 1:14) dan bernama Yesus (Mat 1:21) disapa dengan julukan dan gelar kemanusiaan yang terhormat yaitu Kurios (Mat 8:25, Yoh 4:11, Yoh 13:13). Konsepsi Kristologi Mazhab Yudeo Kristen ini saya saya tuangkan dalam artikel berjudul, "Yesus Sang Firman Yang Menjadi Manusia: Pemahaman Mengenai Hakikat Yesus dan Implikasi Teologis dan Sosiologisnya" - https://pijarpemikiran.blogspot.com/2014/12/yesus-sang-firman-yang-menjadi_19.html)
Hanya ada satu Theos yaitu YHWH Sang Bapa dan satu Kurios yaitu Yesus Anak Tuhan dan Juruslamat kita.
No comments:
Post a Comment