Latest News

Wednesday, 29 January 2020

BERFOKUS PADA BEBAN ATAU BERFOKUS PADA TUJUAN?


Ketika menyaksikan tayangan Masterchef Australia (sejak 2012) termasuk Masterchef Amerika atau Kanada, dua hal penting dapat diperoleh: Pertama, Memasak adalah sebuah bentuk kecerdasan. Apakah mereka yang cerdas secara akademis di bidang keilmuan dapat menyajikan masakan bertekstur rumit dan proporsional warna dan rasanya? Kedua, Sebuah pressure (tekanan) menciptakan seseorang dari  nothing menjadi something, dari seorang amatir menjadi seorang expert di bidang kuliner. Mereka juru masak rumahan tapi tekanan demi tekanan dalam kompetisi, menjadikan mereka mumpuni dalam meracik dan menyajikan makanan.

Masterchef 2019 telah berakhir sebagaimana ditayangkan Channel Lifetime semalam dengan Larisa menjadi pemenang Masterchef 2019 mengalahkan Tessa pesaingnya. Yang menarik di antara keduanya adalah, Tessa di setiap penyajian masakan, gesture (sikap tubuh) Tesa dan komentarnya kerap melihat Larisa sebagai rival yang harus diungguli sebaliknya Larisa kerap saat terlambat menyajikan hidangan dan dikuasai frustasi justru melihat piala dan mengatakan dirinya tidak ingin gagal dan pulang tanpa membawa piala.  

"God Help!" (Tuhan tolong), itulah yang dia ucapkan saat dia semakin tertekan oleh waktu namun hidangan yang seharusnya disajikan belum juga siap. Kedua cara pandang memberi hasil yang berbeda terhadap stamina psikis dan kualitas penyajian hidangan mereka. 

Jika dalam kehidupan ini kita hanya memfokuskan pada kesulitan dan penderitaan yang menghadang maka kita kehilangan kendali atas hidup kita dan terbelenggu dalam keluh kesah dan pikiran-pikiran negatif sehingga gagal melihat tujuan yang lebih besar dalam hidup kita. Lihatlah kepada tujuan yang kita jangkarkan di masa depan dengan pengharapan pada Tuhan dan firman-Nya yang memberi kekuatan.

"Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus yang memimpin  kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan  tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Tuhan" (Ibr 12:2)

"aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Tuhan dalam Mesias Yesus" (Fil 3:13-14)

Thursday, 23 January 2020

MELAKUKAN PEKERJAAN DENGAN GEMBIRA


Beberapa waktu lalu saat menaiki kendaraan berbasis aplikasi on line, terungkap sebuah percakapan mengenai ulag beberapa pengendara yang �nakal� dan melakukan �permainan� yang dapat menguntungkan mereka sendiri dengan �mengakali� sistem aplikasi. Misalkan seorang pengendara agar mendapatkan bonus dari perusahaan dikarenakan tingginya traffic pemesanan dapat menyiasati dengan mengatur melalui pemesanan yang dikirim melalui handphone atau beberapa handphone serta nomor handphone yang sudah dia siapkan sendiri. Dengan kata lain, pemesannya dia sendiri dan perespon pemesanan dia sendiri. 

Beberapa pengendara �nakal� ini untungnya dapat segera terendus oleh perusahaan sehingga tidak dapat dengan leluasa memanipulasi sistem yang merugikan perusahaan dan mencari keuntungan sendiri dengan melakukan pelanggaran. 
Sebenarnya sistem yang telah disediakan oleh perusahaan sama-sama menguntungkan baik pengedara maupun konsumen namun dikarenakan sifat tamak, malas dsj membuat seseorang harus mengakali sistem yang baik dan menguntungkan. 
Kitab Pengkotbah 3:22 mengatakan, �Aku melihat bahwa tidak ada yang lebih baik bagi manusia dari pada bergembira dalam pekerjaannya, sebab itu adalah bahagiannya.  Karena siapa akan memperlihatkan kepadanya apa yang akan terjadi sesudah dia?�. Ya, setiap pekerjaan yang kita jalani hari ini (guru, tentara, bankir, dokter, buruh, pedagang, petani, dll) seharusnya,  ?????????  ?????????????? (Ecc 3:22 WTT) - �yishmakh bemaasyaiw� (bergembira dalam pekerjaannya). Mengapa? Karena dari situlah kita memperoleh rezeki sebagaimana dikatakan, ?????????? ???????? (Ecc 3:22 WTT)  - �ki hu khelko� (karena itulah bagiannya). 
Mereka yang kerap memanipulasi sistem, tidak memperlakukan konsumen dengan ramah, berkeluh kesah dengan pekerjaannya, bermuka masam menghadapi klien, bermalas-malasan dan mengerjakan dengan sesuka hati pekerjaannya adalah mereka yang tidak bisa menikmati dan bergembira dengan pekerjaannya. 
Kita boleh saja berganti pekerjaan untuk mendapatkan pengalaman dan peningkatan pendapatan. Namun semua dikerjakan dengan kegembiraan. Dengan mengerjakan segala sesuatu penuh kegembiraan tentu saja menjadikan pekerjaan yang kita jalani mendatangkan kebaikan bagi orang lain dan kitapun akan mengerjakannya dengan penuh dedikasi. 
Tanpa kegembiraan, pekerjaan yang kita jalani menjadi beban dan tidak menghasilkan kebaikan bagi orang lain. Sudahkah Anda bergembira dalam pekerjaan yang Anda tekuni saat ini?